Hay apa kabar? Semoga kamu dalam keadaan sehat. Banyak cerita yang terlewat sejak postingan terakhir. Pelan-pelan di update deh. Bismillah
Hari ini saya mau cerita tentang pengalaman vaksin pertama. Sebagai warga negara biasa yang ga punya privilej, bukan karyawan perusahaan, bukan PNS, bukan anaknya siapa-siapa, info-info vaksin untuk umum selalu saya nantikan. Sebenarnya bisa sih daftar di aplikasi JAKI Jakarta Kini (https://jaki.jakarta.go.id/) karena saya masih warga DKI Jakarta tapi mengingat sedang ada PPKM darurat dari tanggal 3-20 Juli 2021, saya cari lokasi vaksin yang tidak terlalu jauh. Suatu sore saya dapat informasi di grup whatsapp ibu-ibu sekolah, ada penyelenggaraan vaksin di Universitas Pancasila tanpa pikir panjang saya langsung isi link dan daftar. Saya mengambil jadwal di hari Rabu, 7 Juli 2021. Sehari sebelumnya saya di sms untuk mengingatkan jadwal vaksin dan juga kelengkapan administrasi yang harus dibawa. Malam hari (6/7) saya tidur agak cepat, tidak masak juga malamnya, benar-benar irit energi supaya bisa fit saat vaksin.
Di hari Rabu (7/7) saya bangun dan menyiapkan sarapan anak-anak. Hanya roti telur, simple karena saya mau berangkat jam 7 pagi. Berangkatlah saya diantar suami, oh ya adek Tia ikut hehe. Alhamdulillah perjalanan lancar sekali dan tidak terlihat adanya petugas yang menjaga pos penyekatan. Sampai di Universitas Pancasila jam 8 kurang, antrian panjang sekali, ramai deh!
pengennya dateng trus duduk manis, tinggal dipanggil namanya langsung njuss, tapi siapalah aku :D |
Saya pun segera masuk ke dalam antrian. Tanya kanan kiri depan belakang, tidak jelas, ini untuk antri apa, tidak ada yang tahu. Daripada saya buang waktu antri yang tidak jelas, lebih baik saya tanya saja ke petugas keamanan disana. Ternyata benar saja, antrian yang tadi saya ikuti adalah antrian yang salah. Akhirnya karena banyak yang nanya, petugas langsung merapihkan antrian. Well, bukan di Indonesia namanya kalau tidak ada kisah serobot-serobot ya, hehe. Adaaaa saja yang nyerobot antrian. Malah ada juga mas-mas yang masih muda, tiba-tiba berdiri di depan saya, saya colek pakai kertas dan tanya “Mas, ngantri?”, jawabnya “eh ga saya nunggu teman”. “Oh, ya udah minggir sana ya saya ngantri nih dari tadi”, kata saya, akhirnya dia minggir hueheheheh.
Sampai di meja registrasi, prosesnya cepat saya hanya diminta menunjukan sms konfirmasi dan menyerahkan foto copy KTP, lalu saya diberikan form isian yang harus diisi dan kartu keterangan vaksin. Seperti foto ini nih. Langkah selanjutnya diminta menunggu sampai nomor dipanggil sekitar 1,5 jam.
Begitu sudah sampai giliran kita, petugas akan mengecek data kemudian dilakukan tensi (alhamdulillah normal) dan langsung masuk ke bilik vaksin. Dokter yang nyuntik pakai baju tentara, jadi agak takut, hehe. Dapat vaksin apa? Sinovac tadi. Trus sakit ga disuntik? Sakit! Hahhaha. Setelah disuntik, observasi sekitar 5 menit kemudian dipanggil lagi oleh petugas dan diberikan paracetamol.
aula tempat observasi setelah vaksin
Alhamdulillah prosesnya lancar, saya tidak merasakan gejala pasca vaksin yang berarti. Hanya sedikit pusing dan mengantuk ya, sampai Zara kelewatan jadwal Humba karena ketiduran hehehe. Jadwal vaksin kedua tanggal 8 Agustus, semoga lancar juga yaa. Amin.
Kamu sudah vaksin belum? Kalau ada kesempatan vaksin segera vaksin ya! Semoga ikhtiar ini bisa membantu Indonesia dan dunia segera keluar dari wabah Corona dan bisa kembali hidup (agak) normal :D
adek Tia terpaksa ikut menunggu di lapangan jauh dari kerumunan, lagi mam pisang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar